Sistem penilaian psikotes menjadi hal yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tes psikotes atau tes psikologi merupakan rangkaian tes yang biasanya terdapat pada rekrutmen karyawan perusahaan. Tes ini sering perusahaan gunakan untuk mengetahui karakter atau kepribadian kandidat sebelum memasuki dunia kerja. Hasil tes psikotes nantinya akan menjadi pertimbangan perusahaan dalam mengetahui minat serta keterampilan kandidatnya. Tes psikotes biasanya perusahaan lakukan sebelum melakukan interview.
Tes psikotes biasanya akan HRD lakukan secara langsung. Hal ini karena, perusahaan membutuhkan jasa psikologi untuk menentukan kepribadian serta karakter kandidat. Namun, saat ini tidak sedikit perusahaan yang memanfaatkan jasa psikotes secara online. Psikotes membantu perusahaan mengukur kecerdasan, mengenali kepribadian, mengetahui performa kerja, penempatan posisi, dan mental karyawannya. HRD menggunakan sistem penilaian psikotes untuk mempercepat proses rekrutmen, sehingga HRD tetap bisa mengoptimalkan kestabilan perusahaan.
Daftar Isi
Bagaimana Sistem Penilaian Psikotes
Sistem penilaian psikotes adalah indikator perusahaan untuk menyaring kandidat sesuai kriteria perusahaan. Ketiga sistem tersebut tentu saja memiliki fungsi yang berbeda. Penyaringan kandidat melalui psikotes sangat berpengaruh dengan data yang ada. Sistem penilaian psikotes merupakan acuan data yang perusahaan tidak temukan pada CV.
Sistem penilaian psikotes mampu memberikan arahan apakah kandidat memiliki potensi atau tidak. Perusahaan hanya juga perlu mengatur batas minimal dan maksimal skor. Dengan mendapatkan kandidat yang sesuai, perusahaan juga bisa meminimalisir perselisihan antar rekan kerja. Hal ini juga akan mempermudah perusahaan dalam menetapkan kerja tim secara optimal.
Pengoptimalan kerja tim juga akan membantu perusahaan untuk perkembang secara stabil. Dalam setiap sistem penilaian psikotes memiliki keterkaitan satu sama lain. Walaupun berkaitan, ketiga penilaian ini memiliki penjabaran yang berbeda. Sistem ini akan melalui 3 sistem, yaitu kemampuan, sikap kerja, dan kepribadian kandidat. Hasil dari sistem ini harus sesuai kriteria budaya perusahaan, sehingga harus mempunyai standar yang jelas. Sistem penilaian psikotes tentu saja saling berkaitan. Namun, penilaian ini tentu saja memiliki perbedaan antara ketiganya.
Perbedaan dari ketiga sistem penilaian tersebut terlihat dari fungsinya. Berikut adalah penjelasan mengenai 3 sistem penilaian psikotes dalam proses rekrutmen:
1. Kemampuan Kandidat
Kemampuan adalah poin utama yang HRD butuhkan dari setiap kandidat yang melamar lowongan pekerjaan. HRD akan memberikan pertanyaan seputar keterampilan atau bahkan kecepatan berpikir untuk pemecahan suatu masalah. Pada sistem penilaian psikotes kemampuan ini juga mencakup kemampuan yang para kandidat miliki. Bukan hanya itu saja, perusahaan juga akan melakukan screening melalui pengetahuan.
Kemampuan kandidat bisa mencakup keterampilan di luar pendidikan seperti bakat khusus. Kelebihan ini nantinya mungkin bisa menunjang para kandidat untuk lolos tes psikotes. Proses penyaringan juga memiliki tujuan untuk menganalisis performa kerja para kandidat. Sehingga perusahaan mampu memantau produktivitas para kandidat.
2. Sikap Kerja
Sistem penilaian psikotes melalui sikap kerja tidak kalah penting dengan penilaian kemampuan. Tes ini nantinya juga akan membantu perusahaan untuk melihat performa serta produktivitas kandidat. Sikap kerja para kandidat juga akan mempengaruhi perkembangan dalam perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Tidak hanya itu, sikap kerja yang kandidat miliki akan mempengaruhi evaluasi ketika bergabung dengan perusahaan.
Untuk pelaksanaan Sistem penilaian psikotes sikap kerja ini mencakup kecepatan, ketelitian, ketahanan diri di bawah tekanan, dan kedisiplinan. Tidak hanya itu, kemampuan memahami instruksi dari atasan atau rekan kerja juga mempengaruhi penilaian. Hal ini berkaitan dengan tingkat kecerobohan serta tingkat kefokusan para kandidat. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kandidat bisa mengoptimalkan kemampuan serta kepribadiannya bersamaan atau tidak.
Sikap kerja juga merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang kandidat punya. Sikap ini secara langsung akan mempengaruhi produktivitas kerja para kandidat. Sehingga perusahaan bisa dengan mudah mengoptimalkan perkembangan perusahaan jika sikap kerja kandidat memenuhi syarat.
3. Kepribadian Kandidat
Pada sistem penilaian psikotes kepribadian kandidat mencakup seberapa matang kandidat untuk mengontrol emosi mereka. Tidak hanya itu, kepribadian juga mencakup sifat, kebiasaan, dan cara kandidat beradaptasi dengan lingkungan baru. Cara beradaptasi juga akan berkaitan dengan seberapa lama kandidat mampu menyesuaikan diri. Semakin lama kandidat beradaptasi, hal itu akan mempengaruhi produktivitas kandidat dan perusahaan.
Kepribadian ini akan HRD jadikan patokan untuk mengambil keputusan. Jika seorang kandidat mempunyai kepribadian tidak sesuai, akan mempengaruhi nilai kemampuan serta sikap kerja. Kepribadian adalah penilaian dasar yang perusahaan gunakan dalam melakukan tes psikotes. Sebab, mencari kandidat yang kepribadiannya sesuai dengan kriteria perusahaan sangat sulit.
Dalam sistem penilaian psikotes, kepribadian adalah penilaian tersulit yang sering perusahaan hadapi. Berbanding terbalik dengan kemampuan, karena kemampuan seseorang bisa berkembang dengan cepat. Kemampuan bisa berkembang secara signifikan mengikuti dengan sistem kerja perusahaan. Berbeda dengan kepribadian, kebiasaan yang sejak kecil para kandidat lakukan dan tidak mudah untuk merubahnya.
Mengapa Sistem Penilaian Psikotes Beragam?
Proses perekrutan dengan menggunakan tes psikotes sangat membantu perusahaan dalam menemukan kandidat berkualitas. Hasil dari tes ini sangat akurat untuk mengukur kemampuan dan kepribadian kandidat dalam bekerja. Sistem penilaian yang beragam sebenarnya berkaitan satu sama lain. Jika hanya mengandalkan kemampuan dan tidak menilai kepribadian, perusahaan akan sulit untuk mengoptimalkan perkembangan perusahaan.
Beragamnya sistem penilaian ini juga dapat membantu perusahaan untuk terus bersaing dan berkembang di dunia bisnis. Tidak hanya itu hasil penilaian ini juga akan menjadikan citra perusahaan semakin bagus. Sistem penilaian yang beragam juga bisa menjadi acuan perusahaan dalam menilai kebutuhan pelatihan. Tidak hanya untuk mengukur kemampuan, menganalisis kepribadian, dan memonitor kinerja.
Baca juga: Tes Psikotes: Pengertian, Jenis, dan Contoh Soalnya dalam Seleksi Kerja
Tips Agar Bisa Lolos Dari Sistem Penilaian Psikotes
Berikut adalah beberapa tips dari EVA yang bisa membantu Anda agar lolos dari sistem penilaian psikotes:
- Persiapkan diri dengan baik: Pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup dan makan dengan baik sebelum tes. Jangan lupa untuk membawa segala dokumen atau alat yang diperlukan untuk tes, seperti pensil, kertas, atau kalkulator jika diperlukan.
- Pelajari jenis tes psikologi yang akan dihadapi: Ada berbagai jenis tes psikologi, termasuk tes kecerdasan, tes kepribadian, dan tes keterampilan. Pelajari jenis tes yang akan dihadapi dan lakukan latihan pada jenis tes yang sama. Ini akan membantu Anda merasa lebih siap dan percaya diri saat menjawab pertanyaan.
- Fokus pada pertanyaan dan instruksi: Bacalah setiap pertanyaan dan instruksi dengan cermat sebelum menjawabnya. Jangan berasumsi tentang apa yang dimaksud dengan pertanyaan atau instruksi. Pastikan Anda memahami instruksi dengan baik dan mengikuti instruksi tersebut.
- Jawab dengan jujur: Cobalah untuk menjawab pertanyaan dengan jujur. Ingatlah bahwa psikotes bukanlah tes yang mengukur kecerdasan atau kemampuan intelektual, tetapi untuk membantu memahami kepribadian dan keterampilan Anda. Jangan mencoba untuk memberikan jawaban yang dianggap “benar” atau yang Anda pikir akan disukai oleh pengambil keputusan.
- Kelola waktu dengan baik: Usahakan untuk tidak terlalu lama pada satu pertanyaan atau instruksi. Jika Anda tidak dapat menjawab pertanyaan dalam waktu yang diberikan, cobalah untuk melanjutkan ke pertanyaan berikutnya dan kembali ke pertanyaan yang belum dijawab jika masih ada waktu.
- Jangan terlalu khawatir tentang hasil tes: Ingatlah bahwa tes psikologi adalah alat yang membantu Anda dan perusahaan memahami kemampuan dan kepribadian Anda, bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan Anda. Berpikir positif dan tetap tenang akan membantu Anda meraih hasil terbaik.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, mempelajari jenis tes, fokus pada pertanyaan dan instruksi, menjawab dengan jujur, mengelola waktu dengan baik, dan tidak terlalu khawatir tentang hasil tes, Anda akan meningkatkan peluang Anda untuk lolos dari sistem penilaian psikotes.
Kesimpulan
Adanya sistem penilaian psikotes mampu membantu perusahaan untuk membuat keputusan dengan data yang ada. Penilaian ini biasanya perusahaan lakukan secara langsung dengan psikolog. Namun dengan perkembangan teknologi, perusahaan bisa memanfaatkan tes psikotes secara online. Pelaksanaan psikotes secara online juga bisa mengurangi pengeluaran biaya perusahaan.
Sistem EVA kini hadir untuk membantu perusahaan dalam melakukan tes psikotes. Aplikasi ini memberikan fitur yang dapat perusahaan manfaatkan sewaktu-waktu. Perusahaan mampu mengkuston fitur untuk menyederhanakan rekrutmen. EVA mampu memberikan penjadwalan dan pengiriman secara otomatis kepada kandidat terpilih. Oleh karena itu, Anda dapat segera mendaftarkan diri dan mendapatkan demo gratis.