Sistem shift adalah metode penjadwalan yang mengatur waktu kerja karyawan dalam periode tertentu. Dalam sistem ini, karyawan bekerja dalam shift atau giliran tertentu, yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan atau produksi secara terus-menerus. Ada beberapa jenis sistem shift karyawan yang umum digunakan, yaitu sistem shift pagi dan siang, sistem shift malam, dan sistem kerja long shift.
Ketiga jenis giliran kerja ini terbagi berdasarkan periode yang berbeda. Perbedaan jam serta rentang kerja pada ketiga sistem kerja ini tentunya membawa memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dari sistem shift ini. Oleh karena itu,perusahaan harus mempertimbangkan dengan bijak sebelum memilih sistem shift yang ada. Simak uraian pada artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut terkait kelebihan dan kekurangan dari sistem kerja shift!
Daftar Isi
Mengapa Penerapan Sistem Shift Penting bagi Perusahaan?
Penerapan sistem shift dapat memberikan berbagai dampak yang signifikan bagi perusahaan. Penggunaan sistem shift memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara terus-menerus, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Hal ini penting terutama bagi perusahaan di sektor jasa atau manufaktur. Hal ini karena sektor tersebut membutuhkan layanan atau produksi yang tidak boleh terhenti.
Sistem shift dapat memungkinkan adanya jam kerja yang fleksibel. Dengan begitu, perusahaan dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya manusia yang tersedia. Selain itu, sistem shift juga mampu membantu mengatasi lonjakan permintaan atau beban kerja yang tidak merata di sepanjang hari. Dengan membagi jam kerja menjadi shift-shift yang berbeda, perusahaan dapat mengatur tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan yang berubah-ubah.
Jenis Shift Kerja pada Perusahaan
Shift kerja merupakan salah satu komponen penting dalam pengaturan jadwal kerja di perusahaan. Dalam penerapannya, terdapat berbagai jenis shift kerja. Pengklasifikasian jenis ini dilakukan berdasarkan pembagian jam dan periode kerjanya, seperti pembagian jadwal shift kerja menjadi shift pagi dan siang, shift malam, hingga sistem kerja long shift atau shift panjang, dengan penjelasan sebagai berikut:
Sistem shift pagi dan siang
Sistem shift pagi dan siang adalah dua jenis shift yang umum pada perusahaan. Shift pagi mulai pada pagi hari dan berakhir di siang hari, sementara shift siang mulai di tengah hari dan berakhir menjelang malam. Sistem shift pagi cocok untuk perusahaan yang lebih fokus pada layanan atau produksi pada waktu pagi dan siang hari, sementara sistem shift siang cocok untuk perusahaan yang lebih aktif di sore dan malam hari.
Contoh penerapan sistem shift pagi adalah pada restoran. Di restoran, shift pagi dimulai sejak pagi hari, biasanya sekitar pukul 7 atau 8 pagi, dan berakhir sekitar pukul 3 atau 4 sore. Karyawan yang bekerja dalam shift pagi ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan bagi tamu-tamu yang datang di pagi hingga siang hari.
Sementara itu, sistem shift siang dapat ditemukan di sektor perhotelan. Di hotel, shift siang dimulai sekitar pukul 2 atau 3 sore dan berakhir menjelang malam hari, sekitar pukul 10 atau 11 malam. Pada shift siang ini, karyawan bertugas untuk melayani tamu hotel dalam hal check-in, check-out, memberikan informasi, dan menjawab pertanyaan tamu. Mereka dapat mencakup staf resepsionis, petugas concierge, atau staf layanan kamar.
Sistem shift malam
Pada shift malam, karyawan bekerja pada malam hingga pagi hari. Sistem ini umumnya diterapkan pada industri yang membutuhkan operasional selama 24 jam, seperti pusat panggilan, pabrik yang beroperasi non-stop, atau jasa keamanan. Shift malam memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan atau memproduksi barang di waktu yang tidak biasa, ketika sebagian besar orang sudah tidur.
Salah satu contoh dari penerapan sistem shift malam adalah pada pusat panggilan darurat. Di sini, para operator menjaga layanan darurat selama malam hari, merespons panggilan telepon yang membutuhkan bantuan segera. Mereka juga memantau situasi dan mengkoordinasikan respon tim darurat.
Sistem shift malam juga dapat ditemukan di pabrik yang beroperasi non-stop. Di pabrik ini, karyawan shift malam bertanggung jawab untuk memproduksi barang selama jam-jam malam, memastikan kelancaran produksi tanpa mengganggu waktu kerja di siang hari. Dengan menerapkan sistem shift malam, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau pelanggan yang membutuhkan layanan atau barang pada waktu malam hari.
Sistem kerja long shift
Jenis lainnya dari sistem pembagian shift adalah sistem kerja long shift atau shift panjang. Dalam sistem ini, karyawan bekerja dalam periode yang lebih lama, biasanya antara 10 hingga 12 jam sehari. Penerapan sistem long shift dapat memberikan beberapa manfaat, seperti mengurangi pergantian shift dan waktu peralihan antar karyawan, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
Anda bisa melihat contoh penerapan sistem long shift pada industri jasa seperti rumah sakit. Di rumah sakit, beberapa karyawan seperti perawat atau petugas medis dapat bekerja dalam sistem kerja tersebut. Mereka mungkin akan bekerja selama 12 jam sehari, misalnya dari pagi hingga malam hari. Dengan demikian, mereka dapat memberikan perawatan dan pemantauan terus-menerus kepada pasien tanpa terputus oleh pergantian shift.
Sistem long shift juga dapat ditemukan di sektor manufaktur, di mana para pekerja dapat ditempatkan dalam shift kerja yang panjang untuk memastikan kelancaran proses produksi yang berkelanjutan. Dengan menerapkan sistem long shift, perusahaan dapat mengoptimalkan pemanfaatan tenaga kerja dan memenuhi kebutuhan produksi atau layanan yang berkesinambungan selama periode waktu yang lebih lama.
Kelebihan Sistem Kerja Long Shift
Sistem kerja long shift telah menjadi pilihan yang populer di berbagai sektor industri, dan hal ini tidak terlepas dari kelebihan yang ditawarkannya. Dalam pembahasan ini, akan dijelaskan beberapa kelebihan yang dapat diperoleh melalui penerapan sistem kerja long shift pada perusahaan.
Adanya kontinuitas operasional berkat sistem kerja long shift
Dengan shift kerja yang lebih lama, perusahaan dapat memastikan kelancaran dan keberlanjutan operasional. Karyawan yang bekerja dalam long shift memiliki waktu kerja yang lebih panjang, sehingga mereka dapat terus melakukan tugas dan tanggung jawab mereka tanpa adanya jeda yang signifikan antara pergantian shift.
Hal ini membantu menjaga alur kerja yang stabil dan meminimalkan gangguan yang terkait dengan peralihan shift. Dalam industri seperti rumah sakit atau pabrik, di mana kontinuitas operasional sangat penting, sistem long shift membantu memastikan bahwa tenaga kerja tetap hadir dan tersedia dalam waktu yang cukup lama untuk menjaga proses berjalan dengan lancar.
Perpanjangan waktu pelayanan
Dalam sistem kerja ini, perusahaan dapat memperpanjang waktu di mana layanan dapat tersedia untuk pelanggan atau konsumen. Misalnya, dalam industri jasa seperti pusat panggilan atau restoran, dengan menerapkan long shift, perusahaan dapat memberikan dukungan atau melayani pelanggan hingga larut malam. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan yang membutuhkan layanan di luar jam kerja reguler.
Selain itu, perpanjangan waktu pelayanan juga berlaku untuk sektor ritel. Dengan adanya karyawan yang siap melayani selama jam-jam malam, toko atau pusat perbelanjaan dapat tetap buka lebih lama. Hal ini memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk berbelanja atau beraktivitas bahkan setelah jam kerja biasa berakhir. Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan daya saingnya.
Adanya pengurangan biaya overhead
Pada sistem kerja shift panjang, terdapat penggabungan jam kerja yang lebih lama ke dalam satu shift, sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya yang terkait dengan pergantian shift dan transisi antar karyawan. Biaya overhead seperti memulai dan mengakhiri shift, pelatihan karyawan baru, serta peralihan tanggung jawab dapat berkurang karena shift kerja yang lebih panjang mengurangi frekuensi pergantian dan waktu transisi.
Selain itu, dengan adanya long shift, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan sumber daya. Misalnya, fasilitas seperti pemanas atau pendingin udara dapat beroperasi lebih lama tanpa adanya jeda antara pergantian shift, sehingga meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional. Dengan mengurangi biaya overhead, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan.
Kekurangan Sistem Kerja Long Shift
Meskipun memiliki kelebihan yang signifikan, sistem kerja long shift juga tidak terlepas dari kekurangan dan tantangan yang perlu dipertimbangkan dengan baik. Simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui beberapa kekurangan dari penerapan sistem kerja long shift yang bisa Anda pertimbangkan sebelum menggunakannya!
Risiko kehilangan karyawan akibat sistem kerja long shift
Sistem kerja long shift mengharuskan karyawan untuk bekerja dalam periode yang lebih lama. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental bagi mereka. Jika shift kerja terlalu panjang dan tidak berimbang dengan istirahat yang memadai, karyawan mungkin mengalami kelelahan yang berpotensi mengurangi produktivitas dan meningkatkan risiko kesalahan.
Selain itu, beban kerja yang berat dan jam kerja yang tidak konvensional dalam long shift juga dapat mempengaruhi keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi karyawan. Hal ini dapat menyebabkan stres dan ketidakpuasan dalam pekerjaan. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan karyawan mencari kesempatan kerja yang lebih sesuai atau meninggalkan perusahaan.
Risiko penurunan produktivitas
Kekurangan lainnya dari sistem kerja long shift adalah adanya risiko penurunan produktivitas. Pada sistem ini, karyawan sering kali harus bekerja dalam jam kerja yang panjang. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi. Kelelahan fisik dan mental yang timbul akibat jam kerja yang terlalu lama dapat mengurangi efisiensi kerja. Hal ini bisa menyebabkan penurunan kualitas pekerjaan.
Penurunan produktivitas yang terjadi akibat long shift dapat berdampak negatif pada kualitas pekerjaan, kinerja tim, dan pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan strategi pengelolaan jam kerja yang seimbang dan memberikan dukungan yang tepat kepada karyawan dalam sistem kerja long shift, seperti jadwal istirahat yang teratur, rotasi shift yang bijaksana, dan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan.
Biaya kesehatan yang lebih tinggi
Jam kerja yang panjang pada sistem kerja long shift dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kelelahan, stres, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan kerja, serta mempengaruhi kesejahteraan dan produktivitas karyawan.
Selain itu, jam kerja yang tidak konvensional dalam long shift juga dapat mengganggu pola tidur dan makan yang sehat. Sistem ini juga dapat menghambat kegiatan fisik dan sosial yang penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Seiring berjalannya waktu, biaya perawatan kesehatan bagi karyawan yang terkena dampak negatif dari long shift dapat meningkat. Biaya tersebut termasuk biaya kunjungan ke dokter, pengobatan, atau bahkan cuti sakit berkepanjangan.
Kesimpulan
Dalam praktiknya, sistem kerja shift karyawan memiliki berbagai jenis, termasuk shift pagi, siang, malam, dan sistem kerja long shift. Setiap jenis shift memiliki karakteristik dan kelebihan yang berbeda. Oleh karenanya, perusahaan perlu mempertimbangkan banyak aspek termasuk kebutuhan dan kesiapan perusahaan dalam menjalankan sistem kerja shift tertentu.
Agar dapat menjalankan sistem kerja shift dengan baik, perlu adanya sistem yang dapat digunakan untuk mengatur pembagian jadwal kerja berdasarkan database karyawan ter-update, seperti Software HRIS EVA. Dengan penggunaan software ini, perusahaan dapat mengatur jadwal kerja, pergantian jadwal, hingga mengirimkan pengingat bagi karyawan yang bertugas pada shift tertentu, sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Dapatkan demo gratis dan bergabung dengan EVA sekarang!