Kehadiran recruitment technology dapat membantu perusahaan untuk memilah dan memilih kandidat berkompeten dengan cepat. Banyak pengembang software menawarkan berbagai rekomendasi recruitment terbaik di Indonesia.
Bisa dibayangkan, Tim Human Resource (HR) harus memeriksa dan membaca keseluruhan dokumen secara satu per satu. Pasti memakan waktu yang lama atau bahkan satu bulan belum tentu cukup. “Semakin besar perusahaan, maka semakin besar pula peluang karirnya”, ungkapan itu masih menjadi kepercayaan bagi para kandidat untuk mencari arti kesuksesan. Faktanya pun setiap kali perusahaan besar membuka lowongan, maka peminatnya mencapai ribuan atau bahkan puluhan ribu.
Bagi perusahaan hal itu tentu menguntungkan karena mereka memiliki lebih banyak peluang untuk memilih Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Namun, itu juga akan menyibukkan mereka karena harus menyeleksi berkas-berkas kandidat yang terus berdatangan. Berikut ini adalah 10 rekomendasi recruitment technology terbaik di Indonesia.
Daftar Isi
Recruitment Tech EVA
HashMicro mengembangkan Recruitment Tech Eva yang menawarkan solusi untuk efisiensi proses rekrutmen. Software ini dapat melacak proses seleksi secara real time, kustomisasi alur rekrutmen, menjadwalkan otomatis, screening Curriculum Vitae (CV) kandidat, menyimpan dokumen secara terintegrasi dan aman, merekomendasikan kandidat berkualitas, dan masih banyak lagi.
Perusahaan lebih mudah menentukan strategi yang lebih tepat untuk menemukan SDM yang berkompeten dengan recruitment technology ini. Tim HR dapat mengatasi proses rekrutmen panjang dan berbelit-belit. Selain itu, juga dapat menghemat, waktu, biaya, pikiran, dan tenaga. Sehingga, kehadiran EVA dapat mengoptimalkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Applicant Tracking System
Applicant Tracking System (ATS) pasti sudah familiar di telinga. Perusahaan banyak yang menggunakan recruitment technology ini untuk serangkaian proses pemilihan karyawan. Fitur ini memang untuk memudahkan Tim HR, mulai dari mengunggah lowongan pekerjaan, screening CV, menjadwalkan otomatis, merekam data secara terintegrasi, dan sebagainya.
Pada dasarnya, recruitment technology ini merupakan perangkat lunak yang memiliki tugas utama untuk melakukan seleksi dokumen. Perusahaan dapat menginput kriteria karyawan ke dalam sistem sebagai standar ATS melakukan seleksi. Sehingga, Tim HR dapat menyelesaikan proses rekrutmen dengan cepat dan lebih terukur.
Crowdsource Recruitment
Crowdsource Recruitment telah membantu Tim HR untuk menyelesaikan pekerjaan mereka di bidang rekrutmen karyawan. Software ini memiliki Artificial Intelligent (AI) yang memberikan kemampuan untuk melakukan penyaringan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Bukan hanya itu, perusahaan juga dapat mengatasi berbagai masalah rekrutmen dengan recruitment technology ini. Misalnya, ketika Tim HR mengalami kesulitan dalam menghubungi kandidat, maka software ini dapat membantu menghubungi pelamar terpilih. Sistem ini mampu memberikan efisiensi waktu dengan memangkas mata rantai panjang proses rekrutmen.
Bukan hanya bagi perusahaan, Crowdsource juga menguntungkan pihak pelamar karena sistemnya cukup terbuka dan transparan. Kandidat dapat melihat dan memilih lowongan kerja sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Pelamar juga dapat memasukkan berkas mereka kapanpun selama lowongan tersedia.
Chatbots
Chatbots merupakan sebuah recruitment technology yang memiliki fungsi untuk menjawab setiap pertanyaan. Seringkali ketika lowongan terpasang, Tim HR bukan hanya sibuk dengan berkas para pelamar tetapi juga beragam pertanyaan yang masuk. Seperti, apakah lowongan masih tersedia, berapa gajinya, mengkonfirmasi ulang pertanyaan, dan sebagainya.
Tak jarang, saking sibuknya Tim HR dengan dokumen kandidat, Tim HR kurang responsif atau bahkan tidak membalas pesan tersebut. Hal tersebut dapat memberikan ulasan buruk terhadap perusahaan. Sehingga, menghindari hal itu, perusahaan biasanya menggunakan chatbots.
Selain itu, chatbots juga dapat memberikan pengumuman terkait status kandidat apakah diterima atau tidak. Dengan adanya chatbots, pelamar tak perlu lagi merasa diberi harapan palsu. Ini akan memberikan feedback yang baik bagi perusahaan.
Gamification
Alur proses rekrutmen seringkali terkesan template sehingga membuat kandidat maupun perusahaan menjadi bosan. Butuh cara yang lebih segar untuk menarik lebih banyak perhatian pelamar. Beberapa perusahaan telah menerapkan ide-ide baru untuk membantu proses rekrutmen lebih menyenangkan.
Gamification adalah recruitment technology yang mengusung sebuah konsep rekrutmen layaknya sebuah permainan. Metode ini dapat memancing kandidat agar lebih ekspresif. Dengan begitu, daya saing antar calon karyawan akan lebih kompetitif. Sehingga, dapat menguntungkan perusahaan dalam mencari SDM terbaik.
Konsep ini mungkin masih asing bagi sebagian besar kandidat dan perusahaan. Namun, sebenarnya Biro Intelijen di Inggris telah mengadopsi konsep ini. Mereka memberikan kode pesan yang harus dapat dipecahkan oleh para kandidat agar bisa lolos ke tahap selanjutnya. Menarik bukan?
Online Assessment
Assessment sangat penting dilakukan sebagai penilaian apakah SDM yang akan mereka pilih memiliki kompetensi atau tidak. Selama rangkaian proses rekrutmen pasti perusahaan akan mendapatkan data-data kandidat. Namun, seringkali penilaian pada kandidat justru cenderung subjektif sesuai apa yang dipikirkan oleh Tim HR dan user. Hal ini dapat mempengaruhi gugurnya kandidat yang lebih kompeten.
Tim HR dapat lebih memberikan penilaian objektif dengan adanya online assesment. Perusahaan akan memberikan kandidat ruang untuk menunjukkan kemampuan kognitif, karakteristik kepribadian, dan perilaku situasional di lingkungan kerja melalui beberapa tahapan tes.
Recruitment technology ini akan membuat Tim HR merekam lebih banyak data sebagai bahan pertimbangan alih-alih hanya mengacu pada CV atau resume kandidat. Sehingga, melalui assesment dapat terbentuk Talent Pool yang berisikan orang-orang berkompeten. Perusahaan juga akan lebih mudah untuk memilih SDM terbaik.
Virtual Assessment Center
Virtual Assessment Center tidak sama dengan online assessment atau assesment tradisional. Recruitment technology ini membantu Tim HR akan melakukan dan mengelola semua penilaian secara daring. Sehingga hasilnya akan lebih komprehensif dan objektif.
Tim HR dapat menggunakan berbagai fitur di teknologi mutakhir ini untuk mempermudah mereka dalam melakukan penilaian terhadap kandidat. Perusahaan akan lebih mudah mencocokan kebutuhan SDM dengan kemampuan para pelamar melalui Virtual Assessment Center.
Recruitment technology ini dapat menempatkan kandidat yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan melalui serangkaian tes kognitif, simulasi presentasi, wawancara, dan masih banyak lagi. Dengan hal itu, Tim HR akan mendapatkan talenta terbaik yang tingkat akurasinya lebih tinggi daripada menggunakan metode penilaian lainnya.
Recruitment Automation with Artificial Intelligence
Seperti namanya, recruitment technology ini mengotomasi proses rekrutmen dengan bantuan AI. Para rekruter tidak perlu lagi menghabiskan banyak pikiran, tenaga, dan waktu mereka untuk memilih kandidat yang cocok. Pasalnya sistem akan memilih dan memilah setiap dokumen lamaran yang masuk.
Proses rekrutmen selalu memakan waktu lama karena seleksi dilakukan semi online. Meskipun perusahaan melakukan rekrutmen secara daring, prosesnya masih melibatkan banyak tenaga Tim HR yang harus membaca satu per satu email yang masuk.
Kehadiran AI telah membantu rekruter untuk menyelesaikan beban tersebut. Fitur ini dapat menyortir kandidat dengan lebih terarah dan terukur secara otomatis tanpa banyak menyita waktu dan pikiran Tim HR. Sehingga, Tim HR dapat mengerjakan pekerjaan lainnya selama rangkaian proses rekrutmen berlangsung.
Automated Video Interview
Automated Video Interview merupakan recruitment technology yang membantu Tim HR dalam mempersiapkan proses wawancara untuk rekrutmen. Biasanya sistem ini akan merekam pertanyaan dari perusahaan kepada kandidat. Sehingga, perusahaan akan memberikan pertanyaan yang sama kepada antar pelamar satu dengan pelamar lainnya. Ini memungkinkan Tim HR melakukan rekrutmen secara lebih adil. Tim HR tidak ada lagi alasan lupa menanyakan bahan interview kepada kandidat.
Social Recruitment
Media sosial nyatanya merekam lebih banyak dari apa yang kandidat cantumkan pada CV mereka di era modern saat ini. Namun, masih banyak perusahaan yang belum mengoptimalkan media sosial sebagai bahan pertimbangan mereka dalam merekrut karyawan.
Social recruitment merupakan sebutan untuk metode dengan melibatkan media sosial ini. Perusahaan bukan hanya menggunakan CV sebagai bahan pertimbangan melainkan juga rekam digital kandidat di media sosial. Biasanya metode ini mengacu untuk generasi milenial dan Z.
Kesimpulan
Teknologi nyatanya memberikan banyak kemudahan termasuk dalam proses perekrutan karyawan. Tim HR hanya perlu mengoptimalkan pemanfaatan fitur-fitur untuk membantu dalam menyeleksi kandidat. Dengan hal itu, perusahaan dapat memaksimalkan kinerja dan meningkatkan produktivitas mereka. Jadi, tidak ada salahnya mengadopsi salah satu sistem di atas bukan?